Sahabat? Apa arti sahabat bagimu? Mungkin setiap orang punya pengertian yang berbeda-beda. Disini, aku akan menjelaskan arti sahabat dari pandangan diriku sendiri dan yang sudah ku alami.
Sejujurnya, seiring bertambahnya usia, pengertian ku akan sahabat semakin hari semakin dalam maknanya.
Dulu, aku membuat sebuah tingkatan pertemanan yang menentukan sikap ku pada mereka. Tingkatan yang kubuat adalah sebagai berikut :
- Sahabat
- Teman Dekat
- Teman
- Kenalan / Stranger
Penjelasan tentang tingkatan diatas adalah sebagai berikut :
- Sahabat : Aku akan memprioritaskannya dibawah keluargaku sendiri. Aku akan berusaha selalu ada untuknya disaat ia senang maupun saat sedang dilanda masalah. Aku akan berusaha untuk peduli terhadapnya. Intinya, sikap ku benar-benar mengistimewakannya.
- Teman Dekat : Aku akan memprioritaskannya dibawah sahabat tetapi effort yang aku keluarkan untuknya tidak sebanyak aku ke sahabat. Intinya, untuk teman dekat disini.. asalkan dia baik ke aku, aku akan baik ke dia. Tapi ketika suatu saat orang tersebut mengecewakanku, aku akan berusaha untuk menjauhinya mungkin.
- Teman / Kenalan / Stranger : Aku biasanya akan lebih membatasi effortku terhadapnya dan berusaha untuk tidak terlalu banyak bercerita tentang apapun yang sifatnya private dan bersikap biasa saja.
Saat masa SMA, pengertianku akan seorang sahabat itu cenderung dangkal. Aku menganggap, orang yang baik dan mau berteman sama kita itu bisa dikategorikan sebagai sahabat.
Aku beranggapan seperti itu karena efek waktu SMP. Saat itu, aku kebetulan menjadi korban "bullying" di sekolah. Bully yang aku terima lebih ke bully secara sikap seperti munculnya fitnah terhadapku yang membuat tidak ada orang yang mau berteman denganku.
Ya, masa SMP ku memang sesuram itu. Aku di sekolah benar-benar tidak memiliki teman yang benar-benar dekat hingga pada waktu itu aku tidak ikut momen kelulusan SMP karena merasa tidak punya teman hingga lulus.
Bersyukurnya saat masa SMP, aku memiliki sahabat yang hingga kini masih contact-contactan. Sahabat yang aku temui di tempat les bimbel saat masa SMP. Mereka bernama Alfrida Ramadhani a.k.a Alfrida dan Sucita Rahmadani a.k.a Sucita.
Saat masa SMA, aku juga memiliki beberapa orang yang awalnya aku kategorikan sebagai sahabat, tetapi hanya 1 yang bertahan contact-contactan hingga kini yaitu bernama Eko Safitri a.k.a Echoo.
Saat masa kuliah, pengertianku akan seorang sahabat itu tidak sedangkal masa SMA. Aku menganggap, orang yang baik lalu mau menerima kekurangan akan kita sendiri serta mau tetap berteman dengan kita walau ada omongan-omongan negatif tentang kita itu dapat dikategorikan sebagai sahabat.
Pada saat kuliah, aku hanya memiliki 2 circle yang saat itu ku sebut sahabat.
TARA : Ayunda, Alifah, Rizka
MAUNG : Ghina, Dhea, Mela, Hani K, Dhila
Saat masa setelah lulus kuliah, pengertianku akan seorang sahabat itu berbeda lagi. Karena life after lulus kuliah, ini akan menjadi sangat kompleks karena kesibukan kita tidak lagi sama satu sama lain. Ada yang sudah sibuk bekerja, ada yang sibuk kuliah lagi S2, atau bahkan ada yang sibuk dengan pasangannya masing-masing. So, karena perbedaan itu.. yang tersisa sekarang hanyalah "kenangan" dan bagaimana cara kita maintain itu semua. Kalau aku sendiri, jujur ku tipe yang "slow maintaining". Maksudnya adalah ku coba memaklumi kegiatan masing-masing antar kita dan sesekali chat juga atau mencoba ajak ketemu juga. Mencoba untuk tidak baper ketika misal chat dari kita tak kunjung dibalas, walau sulid sih. ehehe
Anyway, ini tulisan sebenarnya sudah ku tulis sejak bulan juni 2023, tapi tak kunjung selesai hingga kini. Dan sekarang mau coba ku lanjutkan. Ntah kenapa, tiba-tiba ingin nulis lagi, wkwkw. Lagi coba mengasah lagi, apakah kemampuan nulisku masih ada apa tidak :v ahahaha
Comments
Post a Comment